BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Era Informasi tidak terlepas dari peran teknologi yang dominan di segala
bidang. Teknologi menjadi penting diterapkan untuk mencapai efektifitas
dan efisiensi. Quick Count adalah metode verifikasi hasil pemilihan
umum, yang datanya diperoleh dari sampel di lapangan. Berbeda dengan
teknologi pooling, sampel tidak diperoleh dari para responden yang
ditanyai satu per satu, melainkan diperoleh dari hasil rekap resmi di
lapangan.
Bukan saatnya lagi Quick Count menunggu Sampelnya untuk datang.
Kreativitas perlu selalu ditonjolkan dalam menjemput pelanggan. Adanya
teknologi informasi Quick Count akan lebih memberikan kepuasan
masyarakat dan lebih dikenal masyarakat. Lalu, apa saja teknologi yang
digunakan untuk mensukseskan sebuah penghitungan Quick Count? Jawabnya
tergantung masing-masing lembaga. Namun, teknologi Short Message Service
(SMS) cukup populer digunakan oleh lembaga-lembaga penghitung Quick
Count.
Berikut ini adalah cara kerja Quick Count yang umum dilakukan oleh paralembaga survei :
1. Mempersiapkan perangkat serta sistem pendukung untuk bisa memberikan
data secara cepat kepusat pengolah data lembaga survei yang melakukan
metode Quick Count ini. Perangkat ini mulai dari komputer untuk
meng-input-kan data hingga ponsel untuk mengirim SMS hasil pemilu ke
server tempat menerima data.
2. Pemilihan TPS sebagai tempat pengambilan data. TPS yang di ambil
secara acak berdasarkan pertimbangan jumlah penduduk, jumlah pemilih
terbaru, penyebarannya pemilih seperti tersebar dalam berapa kelurahan,
dan sebagainya. Singkatnya, proporsional kalau pemilih banyak lokasi
sampel (TPS) yang diambil pun banyak serta mewakili karakteristik
populasi.
3. Mempersiapkan relawan untuk mengambil sampel dan meng-input-kannya ke
sistem data. Jumlah relawan ini cukup banyak untuk mengambil data dari
TPS yang telah dipilih.
4. Data yang telah didapatakan di olah di pusat data dengan menerapkan
ilmu stasistik, dari olahan data inilah lembaga survei bisa menghitung
secara cepat siapa pemenang pemilu.
Jika kita lihat dari cara kerja Quick Count, kita dapat mengartikan
bahwa hasil perhitungan Quick Count bukanlah hasil perhitungan dari
seluruh TPS yang melakukan pemungutan suara, melainkan dengan
menggunakan prinsip ilmu statistika. Jadi, lembaga survei yang
menyelenggarakan Quick Count ini hanya mengambil sampel dari sekian
banyak TPS yang ada dan diambil dari TPS yang memiliki jumlah populasi
yang banyak dan berbagi pertimbangan lainnya. Dengan menginputkan data
kedalam suatu teknologi basis data dan modelnya. Dapat mengathui alur
bagaiman perhitungan suara yang diawali dengan penariakn sampel dan
perhitungan metode statistika. Walaupun hasil Quick Count ini tidak
pernah tepat dan pasti, tetapi hasil dari Quick Count (yang
diselenggarakan oleh lembaga survei yang capable dan jujur) tidakpernah
meleset dari siapa yang memenangkan dari pemilihan umum tersebut.
B. Tujuan dan Manfaat
Tujuannya :
- Untuk mengetahui dan memahami perkembangan dan manfaat dari Database Quick Count dalam kehidupan manusia.
- Untuk membuat konsep Quick Count Database yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan informasi.
- Untuk mengetahui perhitungan pemilihan umum yang dilakukan dengan teknoligi sistem informasi Quick Count.
- Untuk Mengetahui Alur kerja Teknoligi Quick Count melalu ialur Data Base Quick Count.
Manfaatnya :
- Menambah pengetahuan tentang teknologi Data Base khususnya Perhitungaan informasi lewat Quick Count Data Base.
- Memahami lebih dalam tentang inovasi Quick Count Data Baseyang digunakn dalam masyarakat
- Memahami Teknologi Quick Count Data Base yang diterapkan di lapangan.
- Memahami Alur Teknologi Data base yang digunakan dalam sistem Quick Count.
C. Batasan Masalah
Batasan Masalah yang menjadi pembahasan kelompok kami adalah :
- Proses kegiatan pengolahan data pada Sistem Quick Count.
- Pembuatan laporan hasil proses Qick count.
- Hanya membahas tentang Pengolahan data Quick Count.
- Data yang diolah merupakan perolehan suara.
- Pengambilan sampel sangat berpengaruh pada presentase suara.
BAB II PEMBAHASAN
A. Diagaram Konteks Dan Diagram Nol (DFD Level 1)
Merupakan Diagram umum yang menggambarkan sistem secara umum dimana
terdapat dua entitas yaitu entitas TPS dan Lembaga Survei sebagai
penerima dan pengolah data. Sedangkan untuk proses adalah sistem Quick
Count diman TPS mengirmkan data suara TPS dan lembaga masuk ke sistem
dangan registrasi NIK untuk megolah data maenggunakan pengolahan data
statistika untuk dikirim ke TPS lagi sebagai hasil survei. untuk lebih
jelasnya Context Diagram tersebut di Decompose membentuk DFD sepeti
dibawah :
Dengan Alur kerja sebagai berikut :
- Dilakukan perhitungan suara pada TPS sampel selanjutnya akan disimpan ke dalam data store TPS.
- Data hasil perhitungan dari sampel TPS yang disimpan pada data store akan di kirim ke data pusat sebagai tempat penampungan untuk dilakukan proses selanjutnya.
- Setelah data suara terkumpul pada data store pusat selanjutnya akan dilakukan proses analisis yang melibatkan beberapa proses turunanya yaitu : mean, median, mode, sum, stddeviation, minimum dan maximum yang akan disimpan pada analis.
- Selanjutnya Data Store analis yang melalui proses analis akan digunakan untuk proses Peluang (distribusimultinom) dengan menggunakan Proses Sum sebagai jumlah suara masing - masing calon sebagai M (kejadian muncul kejadian) dan jumlah seluruh suara sebagai N (jumlah kejadian) dengan rumus P(X)= . yang selanjutnya akan disimpan pada data store Peluang.
- Setelah mengetahui Peluang masing-masing calon maka peluang tersebut harus dilakuakan pengujian kevalidan data dengan menggunakan uji rata-rata karena jumlah calon tidak lebih dari 30.
- Dengan melakukan uji rata-rata maka selnjutnya dapat dilakukan penarikan kesimpulan uji dua arah dengan Ho = dapat diterima dan Ha = tidak dapat diterima. Dan selanjutnya disimpan kedalam data store kesimpulan.
- Setelah mendapatkan kesimpulan maka data tersebut bias dipubliksikan dari lembaga survey kepada TPS kembali.
Perancangan Basis Data Fisik (Menggunakan Power Designer)
Setelah membentuk model dalam procces analyst. Maka untuk melakukan generate ke dalam Basis data fisik maka harus membuka dahulu data architek. Lalu lakukan buka toolbars File>Import>Power Designer Process Analyst lalu lakukan sperti dibawah :
Selanjutnya lakukan Generate Physical Model dengan memilih menu toolbar
Dictionary > Genarete Physical Model akan tampil seperti dibawah :
Barulah setelah itu dapat di Generate kedalam Data Base fisik. Dengan
cara klik menu toolbar Database > Generate Database > Create
database > pada data source pilih MS.Acces Database > Setup >
Create > simpan pada folder yang diingkan > Connect. Setelah
dilakukan maka MS Acces dapat dibuka yang tampilannya seperti dibawah :
Maka akan muncul 5 Table hasil generate di Power Designer Data Architect
Dari 5 tabel tersebut maka akan timbul relasi tabel.
artikel yang sangat bermanfaat sekali min, thanks...
ReplyDeletehttp://cody.id/produk/solder/