Cerita Islami - ORANG YANG MUDAH NAIK DARAH - Review Gadget Terbaru Fajar Nugraha Wahyu

Breaking

Saturday, 27 October 2012

Cerita Islami - ORANG YANG MUDAH NAIK DARAH



ORANG YANG MUDAH NAIK DARAH

Setelah  bertahun-tahun  lamanya,  seorang yang sangat mudah
marah menyadari bahwa ia sering  mendapat  kesulitan  karena
sifatnya itu.

Pada  suatu  hari  ia  mendengar tentang seorang darwis yang
berpengetahuan dalam;  iapun  menemuinya  untuk  mendapatkan
nasehat.

Darwis itu berkata, "Pergilah ke perempatan anu. Di sana kau
akan menemukan sebatang pohon mati. Berdirilah  di  bawahnya
dan berikan air kepada siapapun yang lewat di depanmu."

Orang  itu  pun menjalankan nasehat tersebut. Hari demi hari
berlalu,  dan  ia  pun  dikenal  baik  sebagai  orang   yang
mengikuti  sesuatu  latihan  kebaikan  hati dan pengendalian
diri, di bawah perintah seorang yang  berpengetahuan  sangat
dalam.

Pada  suatu  hari  ada  seorang  lewat bergegas; ia membuang
mukanya ketika ditawari air, dan  meneruskan  perjalanannya.
Orang  yang  mudah  naik darah itu pun memanggilnya berulang
kali, "Hai, balas salamku! Minum air  yang  kusediakan  ini,
yang kubagikan untuk musafir!"

Namun, tak ada jawaban.

Karena sifatnya yang dulu, orang pertama itu tidak bisa lagi
menguasai dirinya. Ia ambil senjatanya, yang digantungkannya
dipohon  mati itu; dibidiknya pengelana yang tak peduli itu,
dan ditembaknya. Pengelana itupun roboh, mati.

Pada saat peluru menyusup ke tubuh  orang  itu,  pohon  mati
tersebut, bagaikan keajaiban, tiba-tiba penuh dengan bunga.

Orang  yang  baru  saja  terbunuh  itu  seorang pembunuh; ia
sedang dalam perjalanan untuk  melaksanakan  kejahatan  yang
paling mengerikan selama perjalanan hidupnya yang panjang.

Nah,  ada dua macam penasehat. Yang pertama adalah penasehat
yang memberi tahu tentang apa yang  harus  dilakukan  sesuai
dengan  aturan-aturan  yang pasti, yang diulang-ulang secara
teratur. Macam yang kedua adalah Manusia Pengetahuan. Mereka
yang bertemu dengan Manusia Pengetahuan akan meminta nasehat
moral,  dan  menganggapnya  sebagai  moralis.   Namun   yang
diabdinya adalah Kebenaran, bukan harapan-harapan saleh.

Catatan

Guru  Darwis  yang  digambarkan dalam kisah ini konon adalah
Najamudin Kubra, salah seorang yang paling agung  di  antara
para  ulama Sufi. Ia mendirikan Mazhab Kubrawi 'Persaudaraan
Lebih Besar' yang sangat mirip dengan Mazhab  yang  kemudian
didirikan   oleh  Santo  Fransiskus.  Seperti  Santo  Asisi,
Najamudin dikenal memiliki kekuasaan gaib atas binatang.

Najamudin adalah salah seorang di  antara  enam  ratus  ribu
orang  yang  mati ketika Khwarizm di Asia Tengah dihancurkan
pada tahun 1221. Konon, Jengis Khan Si Mongol Agung bersedia
menolong jiwanya jika Najamudin mau menyerahkan diri, karena
Sang  Kaisar  mengetahui  kemampuan  istimewa  Sang  Darwis.
Tetapi  Najamudin  tetap  berada di antara para pembela kota
itu dan kemudian ditemukan di antara korban perang tersebut.

Karena telah mengetahui  akan  datangnya  mala  petaka  itu,
Najamudin  menyuruh  pergi  semua pengikutnya ke tempat aman
beberapa waktu sebelum munculnya gerombolan Mongol tersebut.

No comments:

Post a Comment