ini sebuah cerita dimana seseorang menemukan sahabat sejatinya
Sahabat Sejati
Ada seorang anak bernama Minta,dia adalah anak
dari pembuat genteng. Mereka adalah keluarga yang sangat bahagia meskipun
sengsara. Dia adalah anak yang sangat maja maklum anak tunggal. Pekerjaan yang
bapak Minta jalani adalah pekerjaan yang sangat sulit dan hasilnya pun tidak
seberapa.Pada suatu hari Minta sangat ingin mainan
sehingga bapaknya membuatkan mainan untuknya. Dia sampai lupa makan karena
keasyikan bermain.
Setelah berumur 12 tahun dia disuruh membantu ayahnya bekerja di lio
mengangkut jeremi ke tempat pembakaran,mengangkut tanah dan lain
sebagainya.tetepi ibu Minta melarangnya karena Minta masih terlalu kecil belum
punya tenaga. Setalah membantu bapaknya Minta pergi kesungai untuk mandi.
Tetapi bapaknya pernah bilang “jangan mandi tengah hari atau lagi
keringatan,nanti sakit” pada saat mandi disungai awan pun mendung dan hujan pun
turun dengan lebat Minta oun pulang tapi tidak lari seperti teman-teman karena
Minta kepalanya pusing. Sesampai dirumah Minta pun langsung berbaring dan diobati
oleh ibunya dengan jahe dan bawang merah.
Hujan turun lebat sekali dan disertai angina sehingga rumah Minta
kemasukan air, genteng yang telah dibakar pecah semua dan tempat pembakaran pun
hancur semua. Minta sekeluarga pasrah saja dan tabah dengan cobaan ini.
Adegan 1
Suatu hari ada seorang anak bernama Minta anak tukang genteng yang
miskin.
Bapak Minta : “Aduh, hidupku ini
sial sekali ya!begini sengsaranya hidup yang aku arungi ini.”
Ibu Minta : “Sabar pak,sabar
! hidup ini adalah jalan dari yang maha kuasa.”
Bapak Minta : “Iya
sih,memang,tapi aku tidak kuat .”
Ibu Minta :”Iya pak aku
tahu,tapi kita tidak boleh menyerah dalam hidup ini.”
Minta : bapak-bapak
aku inngin mainan baru.”
Bapak Minta : “Iya sayang nanti
bapak buatkan mainan”.
Minta : “aku ingin
kereta-keretaan ya!”
Bapak Minta : “Iya nanti bapak
buatkan dari kotak serutu!”
Minta : “baik,bapak.”
Hari berikutnya
Bapak Minta : “Minta ini mainannya sudak jadi”.
Minta :” Iya pak .. hore aku punya
mainan baru.”
Akhirnya Minta
memiliki mainan baru . Dan di amat senang. Dia sampai lupa makan karena
keasyikan bermain.
Adegan II
Lima tahun kemudian
Pada saat Minta
berumur 12 tahun Minta disuruh membantu bapaknya bekerja membuat genteng.
Bapak Minta : “Minta ayo bantu bapak membuat genteng di
lio.”
Minta : “Tunggu sebentar pak,aku lagi
asyik bermain.”
Ibu Minta : “Pak! Biarkan sajalah si Minta
bermain,jangan disuruh bekerja dahulu. Kan
di masih anak –anak! Tenaganya tidak seberapa dan hasilnya pun demikian.”
Bapak Minta : “Biar saja dia belajar bekerja, belajar
sengsara,agar cekatan, masa mau bermain saja.”
Kekamar mengganti pakaian untuk bekerja.
Bapak Minta : “Minta ayo kita
berangkat dan Bantu bapak mengangkut tanah ke lio.”
Minta : “Baik pak.”
Ibu Minta : “Ayo, Minta,ibu Bantu.”
Minta : “Sudah pak,sudah kita angkut ke
dekat lio.”
Bapak Minta : “Sudah Minta sana kamu istirahat di bawah pohon dekat
sungai.”
Ibu Minta : “Yaudah ibu menanak nasi dahulu ya!
Untuk makan nanti.”
Adegan III
Minta sedang istirahat di bawah
pohon, ia mencium badannya bau dan kotor dengan tanah. Dia memutuskan untuk
mandi disungai kebetulan ada banyak temanya yang mandi disungai.
Minta :“Aduh gerah nih
badanku, Bau dan kotor lagi. Ah aku mau mandi disungai.“
Teman-teman : “ Eh llihat tuh ada Minta ayo kita suruh
nyebur.
Eh Minta ayo nyebur sini.”
Minta : “He teman –teman ayo kita mandi
dan berenang bersama.”
Mereka mandi
dengan asyik 10 menit kemudian.
Minta : “hey teman-teman!! Lihatlah di
udik sudah mendung! Tak lama lagi turun hujan!”
Teman –teman : “Betul!! Marilah naik kedarat nanti
kehujanan dan terbawa hanyut air bah!!”
Semua anak : “Betul!!! Hanyut oleh air bah!hanyut oleh
air bah!”
Acim : “Hantu sungai , makanlah anak
paling belakang! Anak paling belakang! Takut hantu sungai,takut hantu sungai!”
Adegan IV
Minta pulang dengan badan sempoyongan karena pusing mungkin tadi Minta
Mandi di saat badannya berkeringat.
Ibu Minta : “Minta Minta jangan tidur begini hari,
tahu! lebih baik makan , nasi baru diangkat,masih hangat!”
Minta : “Ibu ........ biar, sebentar
lagi saja aku makan.”
Ibu Minta :“ /kenapa? ………
kenapa kau tidur begini hari?“
Minta : “Entahlah aku
pusing dan ingin muntah.”
Ibu Minta : “Janganlah
sekai-kali kau tidur jika sedang pusing,nanti betul-betul sakit, nanti ibu
obati dengan jahe dan bawang merah.“
Minta berbaring kesakitan, hujan turun lebat sekali dan sertai angin
Bapak Minta : “Wah, celaka bu!”
Ibu Minta : “Kenapa?”
Bapak Minta : “genteng dan pembakaran habis semua dilanda
angin. Genteng dipembakaran yang sedang dibakar pecah semua karena kehujanan.”
Ibu Minta :
“Masya Allah, mengapa jadi begitu? jadi sekarang bagaimana? Hasil
pekerjaan kita beberapa hari ini habis,……. Habis semua.”
Bapak Minta : “Ya,kita tidak dapat berbuat apa-apa lagi.
Semua sudah terjadi.”
Ibu Minta :
“Ya Allah dari manakah belanja kita nanti?buat makan bagaimana?”
Bapak Minta : “Ya
pakailah uang yang ada dahulu buat makan.”
TAMAT
SELESAI
Kelompok :
- FAJAR NUGRAHA WAHYU 13
- M. YUDA WASTU
KELAS 8.2
1.
ALUR = ALUR MAJU
2. TOKOH DAN WATAK
Minta : manja,baik
hati,perhatian semangat, penurut
Bapak Minta :
pekerja keras, pengeluh, baik hati,perhatian.
Ibu : baik hati,sabar,suka
menasehati,tabah,perhatian.
Acim : suka
menakut nakuti,baik perhatian,panic
- LATAR
Tempat
bekerja / lio ,siang,ramai
Rumah,
pagi,siang,sore,malam, hening,sepi
Sungai
siang menjelang sore, ramai/gembira
- TEMA : PERSAHABATAN
- KONFLIK : PADA SAAT HUJAN HASIL BEKERJA HANCUR SEMUA, PADA SAAT ACIM BERTERIAK`HANTU SUNGI`
- AMANAT : -TABAHLAH ATAS SEGALA COBAAN YANG DIBERIKAN KEPADA KITA.
-TIDAK USAH PANIK DALAM SEGALA HAL.
-BEKERJA DAPAT MEMBUAT DIRI KITA
CEKATAN
-JANGAN MANDI SIANG HARI ATAU
BERKERINGAT,NANTI SAKIT
No comments:
Post a Comment