Perbedaan susunan asam amino pada
insulin manusia,
babi (pork), dan sapi (beef)
Spesies
|
A8
|
A10
|
B28
|
B29
|
B30
|
Manusia
|
Thr
|
Ile
|
Pro
|
Lys
|
Thr
|
Babi
|
Thr
|
Ile
|
Pro
|
Lys
|
Ala
|
Sapi
|
Ala
|
Val
|
Pro
|
Lys
|
Ala
|
Insulin manusia dan insulin babi
hanya beda 1 asam amino yaitu pada B30, sedangkan insulin manusia dan insulin
sapi beda 3 asam amino yaitu pada A8, A10, dan B30 sehingga pemakaian insulin
babi kurang imunogenik dibandingkan insulin sapi. Tapi masalahnya, 1 babi yang
diekstraksi insulinnya hanya cukup untuk 1 orang selama 3 hari padahal saat ini
ada ± 60 juta orang di dunia yang menderita diabetes tergantung insulin dan
diduga meningkat 5-6 % per tahunnya. Maka dari itu sekarang banyak dikembangkan
teknologi rekombinan untuk mendapatkan insulin.
Salah satu sumber insulin yang sudah
tidak asing lagi digunakan dalam dunia kedokteran adalah insulin babi. Untuk
menghasilkan 1 pound insulin didapatkan dari 60 ribu ekor babi serta
diperkirakan mampu mengobati pasien diabetes sebanyak 750-1.000 orang selama
setahun . Jika produksi babi pertahun sebanyak 85 juta maka insulin yang mampu
dihasilkan selama setahun adalah 1.400 pound. Jumlah tersebut dapat mengobati
pasien sebanyak 1, 050 juta sampai 1,4 juta pertahunnya. Jumlah yang cukup
spektakuler. Saat ini ada alternatif lain pengganti insulin seperti Humulin.
Humulin merupakan produk insulin manusia pertama yang dipasarkan perusahaan
farmasi Amerika serikat, Eli Lily pada tahun 1982. Walaupun lebih sedikit
mahal, ternyata cukup diminati oleh pasien untuk mengganti hormon insulin babi.
Namun, teknologi rekayasa genetika juga telah banyak berperan dalam produksi
insulin, dimana bakteri di rekayasa sedemikian rupa sehingga mamapu memproduksi
insulin. Dengan demikian insulin yang beredar pada dunia pengobatan merupakan
gabungan dari insulin babi dan insulin dari bakteri. Penggunaan obat insulin
yang diproduksi dari transplantasi sel pancreas babi ke sel bakteri, serta
xenotransplatation yang menggunakan katup jantung babi ditransplantasikan ke
jantung manusia memberikan kekhawatiran terhadap mereka yang beragama Islam.
Sesuai dengan Al Qur’an Al Baqarah 173
“Sesungguhnya Allah hanya
mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang (ketika
disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa
(memakannya) sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas,
maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang”
Pemanfaatan babi dalam dunia
Bioteknologi seharusnya menjadi perhatian lebih bagi umat muslim untuk lebih
selektif dalam memilih produk Bioteknologi tersebut. Islam melarang
mengkonsumsi bahan haram tentu ada hikmah-hikmahnya, baik yang telah diketahui
maupun yang belum diketahui manusia dikarenakan akal manusia yang begitu lemah.
Masalah halal dan haram dari sediaan Bioteknologi ini merupakan bagian esensial
dan membutuhkan tinjauan yang kritis bagi seorang muslim, karena hal ini
menyangkut keamanan dari segi ruhaniah bagi seseorang yang mengkonsumsinya
seperti mempengaruhi terkabulnya doa dan ibadah di sisi Allah swt. Selain
itu, kita sebagai seorang muslim yang mengenyam pendidikan seharusnya
merasa prihatin atas keadaan yang demikian dan terpacu untuk mencari bahan
pengganti bahan-bahan haram yang sering digunakan dalam pembuatan sediaan farmasi.
Dari abu Hurairah r.a. yang berkata
: Rosulullah saw bersabda : “ Sesungguhnya Allah Ta’ala itu Thayyib (Bersih
dari kekurangan dan kotoran) dan tidak menerima kecuali yang thayyib.
Sesungguhnya Allah telah memerintahkan kaum mukminin dengan apa yang
diperintahkannya kepada rasul. Allah Ta’ala berfirman : ‘Hai para rasul,
makanlah dari makanan-makanan yang thayyib dan kerjakanlah amal saleh. Allah
Ta’ala juga berfirman : “Hai orang-orang yang beriman, makanlah diantara
rezki-rezki yang thayyib yang Kami berikan kepadamu.” Kemudian beliau menyebut
tentang seseorang laki-laki yang menempuh perjalanan yang panjang, badannya
kusut dan berdebu, ia mengangkat tanggannya ke langit sambil berdoa : ‘Rabbi,
Rabbi!’ sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan ia
dikenyangkan dengan hal-hal yang haram, maka mana mungkin doanya terkabulkan ?”
(HR. Muslim)
Wahai Sa’ad, perbaikilah
(murnikanlah) makananmu, niscaya kamu menjadi orang yang terkabul do’anya. Demi
yang jiwa Muhammad dalam genggamanNya. Sesungguhnya seorang hamba melontarkan
sesuap makanan yang haram ke dalam perutnya maka tidak akan diterima amal
kebaikannya selama empat puluh hari. Siapapun yang dagingnya tumbuh dari yang
haram maka api neraka lebih layak membakarnya. (HR. Ath-Thabrani)
Jadi Penggunaan insulin yang berasal
dari pankreas babi diperbolehkan apabila tidak ada lagi sumber yang berasal
dari sesuatu yang di halalkan oleh Allah.
“Katakanlah: “Tiadalah aku peroleh
dalam wahyu yang diwahyukan kepadaku, sesuatu yang diharamkan bagi orang yang
hendak memakannya, kecuali kalau makanan itu bangkai, atau darah yang mengalir
atau daging babi – karena sesungguhnya semua itu kotor – atau binatang yang
disembelih atas nama selain Allah. Barangsiapa yang dalam keadaan terpaksa, sedang
dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka sesungguhnya
Tuhanmu Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
ファジャ ヌグラハ ワヒュ
No comments:
Post a Comment