TIMBAL ( Pb )
TUGAS KIMIA
Oleh:
Fajar
Nugraha Wahyu
111210367
X.10
SMAN
1 TANGERANG SELATAN
ANGKATAN
35
1432 H
2011 M
PENDAHULUAN
Golongan IVA pada tabel sistem
periodik disebut pula golongan karbon karena unsur pertama dan umum ditemukan
diantara unsur-unsur Golongan IVA adalah karbon. Salah satu unsur yang termasuk
dalam Golongan IVA pada SPU adalah Pb. Unsur inilah yang akan dikupas dan diuraikan
dalam makalah ini.
Unsur Pb mempunyai keistimewaan
dibandingkan dengan unsur-unsur lain pada golongan IVA ini. Timbal atau Timah
Hitam (Pb) adalah unsur yang bersifat logam, hal ini merupakan anomali karena
unsur-unsur diatasnya (Gol IVA) yakni karbon dan silikon bersifat non-logam.
Logam Pb ini memiliki manfaat yang
sangat besar bagi kesejahteraan hidup manusia apabila dikelola secara bijaksana,
namun jika tidak, akan mendatangkan kerugian yang tidak sedikit bagi kesehatan
dan kesejahteraan manusia.
PEMBAHASAN
- Pengenalan Logam Pb
Logam timbal
telah dipergunakan oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu (sekitar 6400 SM)
hal ini disebabkan logam timbal terdapat diberbagai belahan bumi, selain itu
timbal mudah di ekstraksi dan mudah dikelola. Unsur ini telah lama
diketahui dan disebutkan di kitab Exodus. Para
alkemi mempercayai bahwa timbal merupakan unsur tertua dan diasosiasikan dengan
planet Saturnus. Timbal alami, walau ada jarang ditemukan di bumi.
Timah dalam
bahasa Inggris disebut sebagai “Lead” dengan simbol kimia “Pb”. Simbol ini
berasal dari nama latin timbal yaitu “Plumbum” yang artinya logam lunak. Timbal
memiliki warna putih kebiruan yang terlihat ketika logam Pb dipotong akan
tetapi warna ini akan segera berubah menjadi putih kotor atau abu-abu gelap
ketika logam Pb yang baru dipotong tersebut terekspos oleh udara.
Timbal memiliki
empat isotop yang stabil yaitu 204Pb, 206Pb, 207Pb,
dan 208Pb. Standar massa
atom Pb rata-rata adalah 207,2. Sekitar 38 isotop Pb telah ditemukan termasuk
isotop sintesis yang bersifat tidak stabil. Isotop timbal dengan waktu paruh
yang terpanjang dimiliki oleh 205Pb yang waktu paruhnya adalah 15,3
juta tahun dan 202Pb yang memiliki waktu paruh 53.000 tahun.
Timbal
memiliki nomor atom 82 dan nomor massa
207,2. Dengan nomor atom 82 maka timbal memiliki konfigurasi elektron [Xe] 4f14
5d10 6s2 6p2 dengan jumlah elektron tiap
selnya adalah 2, 8, 18, 32, 18, 4. Timbal berada pada golongan IVA (14) bersama
dengan C, Si, Ge, dan Sn, periode 6 dan berada pada blok s. Gambar susunan
kulit pada timbal adalah:
B.
Sifat-Sifat Logam Timbal (Pb)
Timbal
atau Timah Hitam (Pb) adalah unsur yang bersifat logam, hal ini merupakan
anomali karena unsur-unsur diatasnya (Gol IV) yakni Karbon dan Silikon bersifat
non-logam. Di alam, timbal ditemukan dalam mineral Galena (PbS), Anglesit (PbSO4 )
dan Kerusit (PbCO3,), juga dalam keadaan bebas. Memiliki sifat khusus
seperti dibawah ini, yakni:
1. Berwarna putih kebiru-biruan dan mengkilap.
2. Lunak sehingga sangat mudah ditempa.
3. Tahan asam, karat dan bereaksi dengan basa kuat.
4. Daya hantar listrik kurang baik. (Konduktor yang
buruk)
5. Massa
atom relative 207,2
6. Memiliki Valensi 2 dan 4.
7. Tahan Radiasi
Selain
sifat khusus di atas, timbal memiliki sifat kimia dan fisika seperti berikut:
Sifat Fisika
·
Fasa pada suhu kamar : padatan
·
Densitas :
11,34 g/cm3
·
Titik leleh :
327,5 0C
·
Titik didih :
17490C
·
Panas Fusi :
4,77 kJ/mol
·
Panas Penguapan :
179,5 kJ/mol
·
Kalor jenis :
26,650 J/molK
Sifat Kimia
·
Bilangan oksidasi : 4,2,-4
·
Elektronegativitas : 2,33 (skala pauli)
·
Energi ionisasi 1 : 715,6 kJ/mol
·
Energi ionisasi 2 : 1450,5 kJ/mol
·
Energi ionisasi 3 : 3081,5 kJ/mol
·
Jari-jari atom :
175 pm
·
Radius ikatan kovalen : 146 pm
·
Jari-jari Van Der Waals : 202 pm
·
Struktur Krista l : kubik berpusat muka
·
Sifat kemagnetan :
diamagnetik
·
Resistifitas termal : 208 nohm.m
·
Konduktifitas termal : 35,3 W/mK
·
Timbal larut
dalam beberapa asam
·
Bereaksi
secara cepat dengan halogen
·
Bereaksi
lambat dengan alkali dingin tetapi bereaksi cepat dengan alkali panas
menghasilkan plumbit.
Timbal sering kali memiliki sifat tampak
seperti gas mulia yaitu tidak reaktif, ditunjukkan
oleh harga potensial standarnya sebesar – 0,13 V. kereaktifan yang rendah ini
dikaitkan dengan overvoltage yang tinggi terhadap hidrogen, dan juga dalam
beberapa hal tidak terlarutkan oleh H2SO4 pekat dan HCl pekat.
Sifat Timbal yang lain
Berbagai macam timbal
oksida mudah direduksi menjadi logamnya. Hal ini bisa dilakukan dengan
menggunakan reduktor glukosa, atau mencampur antara PbO dengan PbS kemudian
dipanaskan.
2PbO
+ PbS Ã 3 Pb + SO2
Bila dipanaskan dengan
nitrat dari logam alkali maka logam timbal akan membentuk PbO yang umumnya
disebut sebagai litharge. PbO adalah contoh dari timbal dengan biloks 2. PbO
larut dalam asam nitrat dan asam asetat. PbO juga larut dalam larutan basa
membentuk garam plumbit.
PbO2 adalah contoh dari timbal
dengan biloks 4 dan merupakan agen pengoksidasi yang kuat. Karena PbO larut
dalam asam dan basa maka PbO bersifat amfoter. Senyawa timbal dengan dua macam
biloks juga ada yaitu Pb3O4 yang dikenal dengan nama
minium.
C.
Sumber
Timbal tidak ditemukan bebas dialam akan tetapi
biasanya ditemukan sebagai biji mineral bersama dengan logam lain misalnya
seng, perak, dan tembaga. Sumber mineral timbal yang utama adalah “Galena (PbS)” yang
mengandung 86,6% Pb dengan proses pemanggangan, “Cerussite (PbCO3)”,
dan “Anglesite” (PbSO4). Kandungan timbal dikerak bumi adalah 14
ppm, sedangkan dilautan adalah:
- Permukaan samudra atlantik : 0,00003 ppm
- Bagian dalam samudra atlantik : 0,000004 ppm
- Permukaan samudra pasifik : 0,00001 ppm
- Bagian dalam samudra pasifik : 0,000001 ppm
Galena
Galena adalah mieral timbal yang amat penting dan paling banyak tersebar di
penjuru belahan bumi dan umumnya berasosiasi dengan mineral lain seperti
sphalerite, calcite, dan flourite. Deposit galena biasanya mengandung sejumlah
tertentu perak dan juga terdapat seng, kadmium, antimoni, arsen, dan bismuth,
sehingga umumnya produksi timbal dari galena menghasilkan juga logam-logam
tersebut. Warna galena adalah abu-abu mengkilap dan formulanya adalah PbS. Struktur
kristalnya kubik dan oktahedral dan spesifik graviti 7,2 – 7,6.
Cerrusite
Cerrusite merupakan salah satu mineral timbal
yang mengandung timbal karbonat dan menjadi sumber timbal yang utama setelah
galena. Mineral ini juga terdapat dalam bentuk granular yang padat atau
benbentuk fibrous. Warnanya umumnya tidak berwarna, hingga putih, abu-abu, biru,
atau hijau dengan penampakan dari transparan hingga translusen. Mineral ini
bersifat tidak larut dalam air akan tetapi larut dalam asam encer seperti asam
nitrat. Dan spesifik gravitinya 6,53-6,57.
Anglesite
Anglesite merupakan mineral timbal
yang mengandung timbal sulfat PbSO4. Mineral ini terjadi sebagai
hasil oksidasi mineral gelena akibat pengaruh cuaca. Warna mineral ini dari
putih, abu-abu, hingga kuning, jika tidak murni maka warnanya abu-abu gelap.
Mineral ini memiliki spesifik graviti 6,3 dengan kandungan timbal sekitar 73%.
D.
Persenyawaan
Persenyawaan timbal yang umum adalah Tetra Etil Lead (TEL), PbO2,
Timbal(II) Klorida (PbCl2), Timbal tetroksida (Pb3O4),
dan Timbal(II) Nitrat.
Tetra Etil Lead (TEL)
Tetra etil lead
disingkat sebagai TEL adalah senyawa organometalik yang memiliki rumus Pb(CH3CH2).
Senyawa ini disintesis dengan mereaksikan antara alloy NaPb dengan etl klorida
dengan reaksi sebagai berikut:
4 NaPb + 4 CH3CH2Cl (CH3CH2)4Pb
+ 4 NaCl + 3 Pb
TEL yang dihasilkan berupa cairan kental tidak
berwarna, tidak larut dalam air akan tetapi larut dalam benzena, petroleum
eter, toluena, dan gasoline. TEL dipakai sebagai zat “antiknocking” pada bahan
bakar. TEL jika terbakar tidak hanya menghasilkan CO2 akan tetapi
juga Pb.
(CH3CH2)4Pb
+ 13 O2 8 CO2 + 10 H2O + Pb
Pb akan terakumulasi dalam mesin sehingga dapat merusak
mesin. Oleh sebab itu ditambahkan 1,2-dibromoetana dan 1,2-dikloroetana
bersamaan dengan TEL sehingga akan dapat dihasilkan PbBr2 dan PbCl2
yang dapat dibuang dari mesin. Karena efek racun terhadap manusia maka TEL
sekarang tidak boleh dipergunakan.
Timbal(II) Klorida (PbCl2)
PbCl2 merupakan salah satu reagen berbasis
timbal yang sangat penting disebabkan dari senyawa ini dapat dibuat berbagai
macam senyawa timbale. Banyak digunakan sebagai bahan untuk mensintesis timbal
titanat dan barium-timbaltitanat, untuk produksi kaca yang menstransimisikan
inframerah, dipakai untuk memproduksi kaca ornament, untuk bahan cat dan
sebagainya. PbCl2 dibuat dari beberapa metode yaitu dengan proses
pengendapan senyawa Pb2+ dengan garam klorida, atau dengan
mereaksikan PbO2 dengan HCl.
PbO2 (s) + 4 HCl PbCl2 (s) + Cl2 + 2 H2O
Atau dibuat dari logam Pb yang direaksikan dengan gas Cl2
Pb + Cl2 PbCl2
PbO2
Nama kimianya
adalah Plumbi oksida atau Timbal(IV) oksida merupakan oksida timbal dengan
biloks 4. PbO2 ada dialam sebagai mineral plattnerite. PbO2
bersifat amfoter dimana dapat larut dalam asam maupun basa. Jika dilarutkan
dalam basa kuat akan terbentuk ion plumbat dengan rumus Pb(OH)62-.
Dalam kondisi asam maka biasanya tereduksi menjadi ion Pb2+. Ion Pb4+
tidak pernah ditemukan dalam larutan. Penggunaan PbO2 yang utama
adalah sebagai katoda dalam accu.
Timbal tetroksida (Pb3O4)
Dikenal dengan nama
timbal tetroksida, minium, atau triplumbi tetroksida. Berupa zat padat berwarna
merah atau jingga. Rumus umumnya adalah Pb3O4 atau 2PbO.PbO2.
Memiliki titik leleh 500oC dimana pada suhu ini Pb3O4
terdekomposisi menjadi PbO dan oksigen. Pb3O4 ini banyak
dipergunakan oleh industri penghasil baterai, kaca timbal, dan cat anti korosi.
Senyawa timbal ini tidak larut dalam air akan tetapi larut dalam HCl, asam
asetat glacial, dan campuran antara asam nitrat dan hidrogen
peroksida. Pb3O4 dibuat dari proses kalsinasi dari PbO2 dengan
kehadiran oksigen pada suhu 450-4800C.
Timbal(II) Nitrat
Memiliki
rumus kimia Pb(NO3)2. Timbal(II) nitrat umumnya merupakan
kristal yang tidak berwarna atau berbentuk bubuk putih, dibandingkan dengan
garam timbal yang lain maka gram timbal ini sangat mudah larut dalam air.
Timbal(II) nitrat sangat bersifat racun terhadap manusia dan merupakan
oksidator.
Cara membuat timbal nitrat adalah dengan melarutkan logam Pb pada larutan
asam nitrat atau dengan melarutkan PbO dalam asam nitrat.
3 Pb (s) + 8 H+ (aq) + 2 NO3 (aq) Ã 3 Pb2+ (aq) + 2 NO (g) + 4 H2O
(l)
PbO (s) + 2 H+ (aq) Ã Pb2+ (aq) + H2O
(l)
Larutan Pb(NO3)2 bereaksi dengan KI mebentuk PbI2
yang berwarna kuning. Intensitas warna kuning ini tergantung dari banyaknya
jumlah reaktan yang digunakan.
Pb(NO3)2 (s) + 2 KI (s) Ã PbI2
(s) + 2 KNO3 (s)
E.
Cara Memproduksi Timbal
Pada umumnya biji timbal mengandung 10% Pb dan biji
yang memiliki kandungan timbal minimum 3% bisa dipakai sebagai bahan baku untuk memproduksi
timbal. Biji timbal pertama kali dihancurkan dan kemudian dipekatkan hingga
konsentrasinya mencapai 70% dengan menggunakan proses “froth flotation” yaitu
proses pemisahan dalam industri untuk memisahkan material yang bersifat
hidrofobik dengan hidrofilik.
Kandungan sulfida dalam biji timbal dihilangkan dengan
cara memanggang biji timbal sehingga akan terbentuk timbal oksida (hasil utama)
dan campuran antara sulfat dan silikat timbal dan logam-logam lain yang ada
dalam biji timbal. Pemanggangan ini dilakukan dengan menggunakan aliran udara
panas. Reaksi yang terjadi adalah:
MSn
+ 1.5nO2 → MOn + nSO2.
Timbal oksida yang terbentuk direduksi dengan menggunakan
alat yang dinamakan “blast furnace” dimana pada proses ini hampir semua timbal
oksida akan direduksi menjadi logam timbal. Hasil timbal dari proses ini belum
murni dan masih mengandung kontaminan seperti Zn, Cd, Ag, Cu, dan Bi. Timbal
oksida yang tidak murni ini kemudian dicairkan dalam “furnace reverberatory”
dan ditreatment menggunakan udara, uap, dan belerang dimana kontaminan akan
teroksidasi kecuali perak, emas, dan bismuth. Kontaminan ini akan terapung pada
bagian atas sehingga dapat dipisahkan. Logam perak dan emas dipisahkan dengan
menggunakan proses Parkes, dan bismuthnya dihilangkan dengan menggunakan logam
kalsium dan magnesium. Hasil logam yang dihasilkan dari keseluruhan proses ini
adalah logam timbal. Logam timbal yang sangat murni diperoleh dengan cara
elektrolisis meggunakan elektrolit silica flourida.
F.
Kegunaan dan Kerugian
Timbal memiliki manfaat yang sangat besar bagi
kesejahteraan hidup manusia apabila dikelola secara bijaksana, adapun berbagai
kegunaan dari timbal antara lain:
- Timbal digunakan dalam accu dimana accu ini banyak dipakai dalam bidang automotif.
·
Timbal
dipakai sebagai agen pewarna dalam bidang pembuatan keramik terutama untuk
warna kuning dan merah.
·
Timbal
dipakai dalam industri plastic PVC untuk menutup kawat listrik.
·
Timbal
dipakai sebagai proyektil untuk alat tembak dan dipakai pada peralatan pancing
untuk pemberat disebakan timbale memiliki densitas yang tinggi, harganya murah
dan mudah untuk digunakan.
·
Lembaran
timbal dipakai sebagai bahan pelapis dinding dalam studio musik
·
Timbal
dipakai untuk pelindung alat-alat kedokteran, laboratorium yang menggunakan
radiasi misalnya sinar X.
·
Timbal
cair dipergunakan sebagai agen pendingin dalam peralatan reactor yang
menggunakan timbale sebagai pendingan.
·
Kaca
timbal mengandung 12-28% Pb dimana dengan adanya Pb ini akan mengubah
karakteristik optis dari kaca dan mereduksi transmisi radiasi.
- Timbal banyak dipakai untuk elektroda pada peralatan elektrolisis.
·
Timbal
digunakan untuk solder untuk industri elektronik.
·
Timbal
dipakai dalam berbagai kabel listrik bertegangan tinggi untuk mencegah difusi
air dalam kabel.
·
Timbal
ditambahkan dalam peralatan yang terbuat dari kuningan agar tidak licin dan
biasanya digunakan dalam peralatan permesinan.
·
Timbal
dipakai dalam raket untuk memperberat massa
raket.
·
Timbal
karena sifatnya tahan korosi maka dipakai dalam bidang kontruksi.
·
Dalam
bentuk senyawaan maka tetra-etil-lead dipakai sebagai anti-knock pada bahan
bakar.
·
Semikonduktor
berbahan dasar timbal banyak seperti Timbal telurida, timbale selenida, dan
timbale antimonida dipakai dalam peralatan sel surya dan dipakai dalam
peralatan detektor inframerah.
·
Timbal
biasanya dipakai untuk menyeimbangkan roda mobil tapi sekarang dilarang karena
pertimbangan lingkungan.
·
Digunakan
sebagai aditif bahan bakar (TEL), berfungsi untuk mengurangi knock pada mesin.
Mengenai kegunaan
point terakhir, bensin yang mengandung TEL (Tetra Ethyl Lead) di Indonesia
dikenal sebagai bensin premium dengan angka oktan bernilai lebih dari 80,
sedangkan yang bernlai oktan 98 lebih dikenal sebagai bensin super. Semakin
tinggi angka oktan berarti mutu suatu bensin menjadi semakin baik dan
efisiensinya semakin tinggi (Jarak yang ditempuh persatuan volume semakin jauh)
serta bagus untuk mesin.
Namun ternyata
bensin Bertimbal atau yang mengandung TEL menyebabkan ancaman bagi umat
manusia. Menurut sebuah penelitian, kadar timbal (Pb) di udara dibeberapa kota besar Indonesia
telah melebihi ambang batas yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO), yaitu sebesar 10 mikrogram per desiliter udara. Diam-diam menghanyutkan,
itulah peribahasa yang cocok untuk timbal. Logam timbal adalah silent epidemic
yang dampaknya baru diketahui 5-15 tahun kedepan.
Lebih jauh lagi
tentang bahaya timbal, ternyata timbal menyebabkan kerugian lainnya yakni:
1. Dapat memicu turunnya IQ
seseorang.
2. Perilaku anti sosial
3. Beringas
4. Kesulitan dalam bernalar
5. Anemia
6. Gangguan fungsi reproduksi
7. Memicu cacat pada janin.
9. Bersifat karsinogenik dalam
dosis tinggi
Dari
data tersebut, tidaklah mengherankan apabila orang kota memiliki sifat egois. Tidak seperti di
pedesaan yang udaranya masih segar, sehingga sifat sosialnya tinggi. Menurut
data terpercaya, setiap kenaikan kadar timbal 10 mikrogram per desiliter dalam
darah, dapat memicu penurunan IQ sebesar 2,5 Point.
Paparan Pb dosis
tinggi mengakibatkan kadar Pb darah mencapai 80 µg/dL pada orang dewasa dan 70
µg/dL pada anak-anak sehingga terjadi ensefalopati, kerusakan arteriol dan
kapiler, edeme otak, degenerasi neuron, serta perkembangbiakan sel glia yang
disertai dengan munculnya ataksia, koma, kejang-kejang, dan hiperaktivitas.
Kandungan Pb dalam darah
berkorelasi dengan tingkat kecerdasan manusia. Semakin tinggi kadar Pb dalam
darah, semakin rendah poin IQ. Apabila dalam darah ditemukan kadar Pb sebanyak
tiga kali batas normal (intake normal sekitar 0,3 mg/hari), maka akan terjadi
penurunan kecerdasan intelektual. Intoksikasi
Pb bisa terjadi melalui jalur oral, lewat makanan, minuman, pernafasan, kontak
lewat kulit, kontak lewat mata, serta lewat parenteral. Logam Pb tidak
dibutuhkan oleh tubuh manusia sehingga bila makanan atau minuman tercemar Pb
dikonsumsi, maka tubuh akan mengeluarkannya. Sebagian kecil Pb
diekskresikan melalui urin atau feses karena sebagian terikat oleh protein dan
sebagian lainnya lagi terakumulasi dalam ginjal, hati, kuku, jaringan lemak,
dan rambut.
Pencemaran
timbal tidak hanya melalui udara, namun juga melalui air. Apabila melalui air
dapat berupa buangan limbah pabrik yang tidak dikelola secara bijaksana, yang
dapat menyebabkan keracunan Timbal. Adapun keracunan yang demikian dampaknya
dapat dikurangi dengan pemberian [Ca(EDTA)]2- yang dapat
mengasingkan ion logam Pb2+.
Upaya Meminimalisir Dampak
Endemik Timbal
·
Bagi
sekolah hendaknya menerapkan peraturan 3 km, yakni peraturan yang mewajibkan
bagi para siswa yang rumahnya berjarak kurang dari 3 km untuk menaiki sepeda.
Selain untuk menghemat penggunaan bahan bakar, menaiki sepeda dapat menjadi
olahraga bagi para siswa. Siswa juga diajari untuk peduli pada lingkungan.
·
Menemukan
bahan bakar alternatif.
·
Berolahraga
secara rutin. Berolahraga dapat meningkatkan metabolism tubuh, yang berarti
dapat membongkar senyawa-senyawa yang berbahaya. Apabila seseorang jarang
berolahraga, maka logam timbal dapat mudah menumpuk pada tubuh seseorang.
·
Pengelolaan
secara bijaksana bagi setiap pabrik yang menggunakan Logam Timbal, sebuah
industri tidak hanya mengeruk keuntungan sebesar-besarnya tetapi juga harus
memperhatikan alam sekitar pabrik.
KESIMPULAN
- Timbal (Pb) adalah unsur yang bersifat logam.
- Timbal tidak ditemukan bebas dialam akan tetapi biasanya ditemukan sebagai biji mineral bersama dengan logam lain.
- Sumber mineral timbal yang utama adalah “Galena (PbS)”, “Cerussite (PbCO3)”, dan “Anglesite (PbSO4).”
- Persenyawaan timbal yang umum adalah Tetra Etil Lead (TEL), PbO2, Timbal(II) Klorida (PbCl2), Timbal tetroksida (Pb3O4), dan Timbal(II) Nitrat.
- Logam Pb ini memiliki manfaat yang sangat besar bagi kesejahteraan hidup manusia apabila dikelola secara bijaksana, namun jika tidak, akan mendatangkan kerugian yang tidak sedikit bagi kesehatan dan kesejahteraan manusia.
DAFTAR
PUSTAKA
Achmadi, Suminar (Kepala Editor). 1987. Kimia
dasar Prinsip dan Terapan Modern. Edisi Keempat, Jilid 3. Bogor : Erlangga.
Cotton and Wilkinson.1989. Kimia AnorganikDasar.
Jakarta: UI
Press.
Herman, DZ. 2006. Tinjauan Terhadap Tailing
Mengandung UnsurP As, Hg, Pb, dan Cd. J Geol Indonesia 1: 31-36.
Klaassen CD, Amdur MO,
Doull J. 1986. Toxicology The Basic Science of Poisons. New York: Macmillan
Publishing Company.
Widowati W,
Sastiono A, Jusuf R. 2008. Efek Toksik logam Pencegahan dan Penanggulangan
Pencemaran. Yogyakarta: Andi. ISBN
978-979-29-0448-2
Komentar saya untuk artikel ini:
Sangat bagus. Artikel ini menjelaskan secara rinci tentang Timbal(Pb) dan
dapat menarik kesimpulan bahwa timbal itu:
- Timbal (Pb) adalah unsur yang bersifat logam.
- Timbal tidak ditemukan bebas dialam akan tetapi biasanya ditemukan sebagai biji mineral bersama dengan logam lain.
- Sumber mineral timbal yang utama adalah “Galena (PbS)”, “Cerussite (PbCO3)”, dan “Anglesite (PbSO4).”
- Persenyawaan timbal yang umum adalah Tetra Etil Lead (TEL), PbO2, Timbal(II) Klorida (PbCl2), Timbal tetroksida (Pb3O4), dan Timbal(II) Nitrat.
- Logam Pb ini memiliki manfaat yang sangat besar bagi kesejahteraan hidup manusia apabila dikelola secara bijaksana, namun jika tidak, akan mendatangkan kerugian yang tidak sedikit bagi kesehatan dan kesejahteraan manusia.
Dari kesimpulan
itu pembaca di harapkan bisa memanfaatkan timbale dengan sebijak mungkin. Dan
digunakan untuk mensejahterakan hidupnya.
No comments:
Post a Comment