TIMBAL ( Pb ) - Review Gadget Terbaru Fajar Nugraha Wahyu

Breaking

Tuesday, 19 June 2012

TIMBAL ( Pb )


TIMBAL ( Pb )



TUGAS KIMIA






Oleh:
Fajar Nugraha Wahyu
111210367
X.10


SMAN 1 TANGERANG SELATAN
ANGKATAN 35

1432 H
2011 M

PENDAHULUAN

            Golongan IVA pada tabel sistem periodik disebut pula golongan karbon karena unsur pertama dan umum ditemukan diantara unsur-unsur Golongan IVA adalah karbon. Salah satu unsur yang termasuk dalam Golongan IVA pada SPU adalah Pb. Unsur inilah yang akan dikupas dan diuraikan dalam makalah ini.
            Unsur Pb mempunyai keistimewaan dibandingkan dengan unsur-unsur lain pada golongan IVA ini. Timbal atau Timah Hitam (Pb) adalah unsur yang bersifat logam, hal ini merupakan anomali karena unsur-unsur diatasnya (Gol IVA) yakni karbon dan silikon bersifat non-logam.
            Logam Pb ini memiliki manfaat yang sangat besar bagi kesejahteraan hidup manusia apabila dikelola secara bijaksana, namun jika tidak, akan mendatangkan kerugian yang tidak sedikit bagi kesehatan dan kesejahteraan manusia.

















PEMBAHASAN

  1. Pengenalan Logam Pb
Logam timbal telah dipergunakan oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu (sekitar 6400 SM) hal ini disebabkan logam timbal terdapat diberbagai belahan bumi, selain itu timbal mudah di ekstraksi dan mudah dikelola. Unsur ini telah lama diketahui dan disebutkan di kitab Exodus. Para alkemi mempercayai bahwa timbal merupakan unsur tertua dan diasosiasikan dengan planet Saturnus. Timbal alami, walau ada jarang ditemukan di bumi.
Timah dalam bahasa Inggris disebut sebagai “Lead” dengan simbol kimia “Pb”. Simbol ini berasal dari nama latin timbal yaitu “Plumbum” yang artinya logam lunak. Timbal memiliki warna putih kebiruan yang terlihat ketika logam Pb dipotong akan tetapi warna ini akan segera berubah menjadi putih kotor atau abu-abu gelap ketika logam Pb yang baru dipotong tersebut terekspos oleh udara.
Timbal memiliki empat isotop yang stabil yaitu 204Pb, 206Pb, 207Pb, dan 208Pb. Standar massa atom Pb rata-rata adalah 207,2. Sekitar 38 isotop Pb telah ditemukan termasuk isotop sintesis yang bersifat tidak stabil. Isotop timbal dengan waktu paruh yang terpanjang dimiliki oleh 205Pb yang waktu paruhnya adalah 15,3 juta tahun dan 202Pb yang memiliki waktu paruh 53.000 tahun.
konfigurasi PbTimbal memiliki nomor atom 82 dan nomor massa 207,2. Dengan nomor atom 82 maka timbal memiliki konfigurasi elektron [Xe] 4f14 5d10 6s2 6p2 dengan jumlah elektron tiap selnya adalah 2, 8, 18, 32, 18, 4. Timbal berada pada golongan IVA (14) bersama dengan C, Si, Ge, dan Sn, periode 6 dan berada pada blok s. Gambar susunan kulit pada timbal adalah:





B.     Sifat-Sifat Logam Timbal (Pb)
                  Timbal atau Timah Hitam (Pb) adalah unsur yang bersifat logam, hal ini merupakan anomali karena unsur-unsur diatasnya (Gol IV) yakni Karbon dan Silikon bersifat non-logam. Di alam, timbal ditemukan dalam mineral Galena (PbS), Anglesit (PbSO4 ) dan Kerusit (PbCO3,), juga dalam keadaan bebas. Memiliki sifat khusus seperti dibawah ini, yakni:
1. Berwarna putih kebiru-biruan dan mengkilap.
2. Lunak sehingga sangat mudah ditempa.
3. Tahan asam, karat dan bereaksi dengan basa kuat.
4. Daya hantar listrik kurang baik. (Konduktor yang buruk)
5. Massa atom relative 207,2
6. Memiliki Valensi 2 dan 4.
7. Tahan Radiasi
                  Selain sifat khusus di atas, timbal memiliki sifat kimia dan fisika seperti berikut:
Sifat Fisika
·         Fasa pada suhu kamar             : padatan
·         Densitas                                  : 11,34 g/cm3
·         Titik leleh                                : 327,5 0C
·         Titik didih                               : 17490C
·         Panas Fusi                               : 4,77 kJ/mol
·         Panas Penguapan                    : 179,5 kJ/mol
·         Kalor jenis                               : 26,650 J/molK
Sifat Kimia
·         Bilangan oksidasi                    : 4,2,-4
·         Elektronegativitas                   : 2,33 (skala pauli)
·         Energi ionisasi 1                      : 715,6 kJ/mol
·         Energi ionisasi 2                      : 1450,5 kJ/mol
·         Energi ionisasi 3                      : 3081,5 kJ/mol
·         Jari-jari atom                           : 175 pm
·         Radius ikatan kovalen             : 146 pm
·         Jari-jari Van Der Waals           : 202 pm
·         Struktur Krista  l                     : kubik berpusat muka
·         Sifat kemagnetan                    : diamagnetik
·         Resistifitas termal                   : 208 nohm.m
·         Konduktifitas termal               : 35,3 W/mK
·         Timbal larut dalam beberapa asam
·         Bereaksi secara cepat dengan halogen
·         Bereaksi lambat dengan alkali dingin tetapi bereaksi cepat dengan alkali panas menghasilkan plumbit.
                  Timbal sering kali memiliki sifat tampak seperti gas mulia yaitu  tidak reaktif, ditunjukkan oleh harga potensial standarnya sebesar – 0,13 V. kereaktifan yang rendah ini dikaitkan dengan overvoltage yang tinggi terhadap hidrogen, dan juga dalam beberapa hal tidak terlarutkan oleh H2SO4 pekat dan HCl pekat.

Sifat Timbal yang lain
                  Berbagai macam timbal oksida mudah direduksi menjadi logamnya. Hal ini bisa dilakukan dengan menggunakan reduktor glukosa, atau mencampur antara PbO dengan PbS kemudian dipanaskan.
                  2PbO + PbS   Ã    3 Pb + SO2
                  Bila dipanaskan dengan nitrat dari logam alkali maka logam timbal akan membentuk PbO yang umumnya disebut sebagai litharge. PbO adalah contoh dari timbal dengan biloks 2. PbO larut dalam asam nitrat dan asam asetat. PbO juga larut dalam larutan basa membentuk garam plumbit.
                  PbO2 adalah contoh dari timbal dengan biloks 4 dan merupakan agen pengoksidasi yang kuat. Karena PbO larut dalam asam dan basa maka PbO bersifat amfoter. Senyawa timbal dengan dua macam biloks juga ada yaitu Pb3O4 yang dikenal dengan nama minium.

                 

C.    Sumber
Timbal tidak ditemukan bebas dialam akan tetapi biasanya ditemukan sebagai biji mineral bersama dengan logam lain misalnya seng, perak, dan tembaga. Sumber mineral timbal yang utama adalah “Galena (PbS)” yang mengandung 86,6% Pb dengan proses pemanggangan, “Cerussite (PbCO3)”, dan “Anglesite” (PbSO4). Kandungan timbal dikerak bumi adalah 14 ppm, sedangkan dilautan adalah:
  • Permukaan samudra atlantik               : 0,00003 ppm
  • Bagian dalam samudra atlantik           : 0,000004 ppm
  • Permukaan samudra pasifik                : 0,00001 ppm
  • Bagian dalam samudra pasifik            : 0,000001 ppm

Galena
galena
Galena adalah mieral timbal yang amat penting dan paling banyak tersebar di penjuru belahan bumi dan umumnya berasosiasi dengan mineral lain seperti sphalerite, calcite, dan flourite. Deposit galena biasanya mengandung sejumlah tertentu perak dan juga terdapat seng, kadmium, antimoni, arsen, dan bismuth, sehingga umumnya produksi timbal dari galena menghasilkan juga logam-logam tersebut. Warna galena adalah abu-abu mengkilap dan formulanya adalah PbS. Struktur kristalnya kubik dan oktahedral dan spesifik graviti 7,2 – 7,6.

Cerrusite
cerussiteCerrusite merupakan salah satu mineral timbal yang mengandung timbal karbonat dan menjadi sumber timbal yang utama setelah galena. Mineral ini juga terdapat dalam bentuk granular yang padat atau benbentuk fibrous. Warnanya umumnya tidak berwarna, hingga putih, abu-abu, biru, atau hijau dengan penampakan dari transparan hingga translusen. Mineral ini bersifat tidak larut dalam air akan tetapi larut dalam asam encer seperti asam nitrat. Dan spesifik gravitinya 6,53-6,57.

Anglesite
Anglesite merupakan mineral timbal yang mengandung timbal sulfat PbSO4. Mineral ini terjadi sebagai hasil oksidasi mineral gelena akibat pengaruh cuaca. Warna mineral ini dari putih, abu-abu, hingga kuning, jika tidak murni maka warnanya abu-abu gelap. Mineral ini memiliki spesifik graviti 6,3 dengan kandungan timbal sekitar 73%.anglesite

D.    Persenyawaan
Persenyawaan timbal yang umum adalah Tetra Etil Lead (TEL), PbO2, Timbal(II) Klorida (PbCl2), Timbal tetroksida (Pb3O4), dan Timbal(II) Nitrat.
Tetra Etil Lead (TEL)




                  Tetra etil lead disingkat sebagai TEL adalah senyawa organometalik yang memiliki rumus Pb(CH3CH2). Senyawa ini disintesis dengan mereaksikan antara alloy NaPb dengan etl klorida dengan reaksi sebagai berikut:
4 NaPb + 4 CH3CH2Cl              (CH3CH2)4Pb + 4 NaCl + 3 Pb
TEL yang dihasilkan berupa cairan kental tidak berwarna, tidak larut dalam air akan tetapi larut dalam benzena, petroleum eter, toluena, dan gasoline. TEL dipakai sebagai zat “antiknocking” pada bahan bakar. TEL jika terbakar tidak hanya menghasilkan CO2 akan tetapi juga Pb.

(CH3CH2)4Pb + 13 O2               8 CO2 + 10 H2O + Pb
Pb akan terakumulasi dalam mesin sehingga dapat merusak mesin. Oleh sebab itu ditambahkan 1,2-dibromoetana dan 1,2-dikloroetana bersamaan dengan TEL sehingga akan dapat dihasilkan PbBr2 dan PbCl2 yang dapat dibuang dari mesin. Karena efek racun terhadap manusia maka TEL sekarang tidak boleh dipergunakan.

Timbal(II) Klorida (PbCl2)
                  PbCl2 merupakan salah satu reagen berbasis timbal yang sangat penting disebabkan dari senyawa ini dapat dibuat berbagai macam senyawa timbale. Banyak digunakan sebagai bahan untuk mensintesis timbal titanat dan barium-timbaltitanat, untuk produksi kaca yang menstransimisikan inframerah, dipakai untuk memproduksi kaca ornament, untuk bahan cat dan sebagainya. PbCl2 dibuat dari beberapa metode yaitu dengan proses pengendapan senyawa Pb2+ dengan garam klorida, atau dengan mereaksikan PbO2 dengan HCl.
PbO2 (s) + 4 HCl               PbCl2 (s) + Cl2 + 2 H2O
Atau dibuat dari logam Pb yang direaksikan dengan gas Cl2
Pb + Cl2               PbCl2

PbO2
                  Nama kimianya adalah Plumbi oksida atau Timbal(IV) oksida merupakan oksida timbal dengan biloks 4. PbO2 ada dialam sebagai mineral plattnerite. PbO2 bersifat amfoter dimana dapat larut dalam asam maupun basa. Jika dilarutkan dalam basa kuat akan terbentuk ion plumbat dengan rumus Pb(OH)62-. Dalam kondisi asam maka biasanya tereduksi menjadi ion Pb2+. Ion Pb4+ tidak pernah ditemukan dalam larutan. Penggunaan PbO2 yang utama adalah sebagai katoda dalam accu.



Timbal tetroksida (Pb3O4)
Dikenal dengan nama timbal tetroksida, minium, atau triplumbi tetroksida. Berupa zat padat berwarna merah atau jingga. Rumus umumnya adalah Pb3O4 atau 2PbO.PbO2. Memiliki titik leleh 500oC dimana pada suhu ini Pb3O4 terdekomposisi menjadi PbO dan oksigen. Pb3O4 ini banyak dipergunakan oleh industri penghasil baterai, kaca timbal, dan cat anti korosi. Senyawa timbal ini tidak larut dalam air akan tetapi larut dalam HCl, asam asetat glacial, dan campuran antara asam nitrat dan hidrogen peroksida. Pb3O4 dibuat dari proses kalsinasi dari PbO2 dengan kehadiran oksigen pada suhu 450-4800C.

Timbal(II) Nitrat
                  Memiliki rumus kimia Pb(NO3)2. Timbal(II) nitrat umumnya merupakan kristal yang tidak berwarna atau berbentuk bubuk putih, dibandingkan dengan garam timbal yang lain maka gram timbal ini sangat mudah larut dalam air. Timbal(II) nitrat sangat bersifat racun terhadap manusia dan merupakan oksidator.
Cara membuat timbal nitrat adalah dengan melarutkan logam Pb pada larutan asam nitrat atau dengan melarutkan PbO dalam asam nitrat.
3 Pb (s) + 8 H+ (aq) + 2 NO3 (aq)   Ã   3 Pb2+ (aq) + 2 NO (g) + 4 H2O (l)
PbO (s) + 2 H+ (aq)   Ã   Pb2+ (aq) + H2O (l)
Larutan Pb(NO3)2 bereaksi dengan KI mebentuk PbI2 yang berwarna kuning. Intensitas warna kuning ini tergantung dari banyaknya jumlah reaktan yang digunakan.
Pb(NO3)2 (s) + 2 KI (s)  Ã   PbI2 (s) + 2 KNO3 (s)

E.     Cara Memproduksi Timbal
Pada umumnya biji timbal mengandung 10% Pb dan biji yang memiliki kandungan timbal minimum 3% bisa dipakai sebagai bahan baku untuk memproduksi timbal. Biji timbal pertama kali dihancurkan dan kemudian dipekatkan hingga konsentrasinya mencapai 70% dengan menggunakan proses “froth flotation” yaitu proses pemisahan dalam industri untuk memisahkan material yang bersifat hidrofobik dengan hidrofilik.
Kandungan sulfida dalam biji timbal dihilangkan dengan cara memanggang biji timbal sehingga akan terbentuk timbal oksida (hasil utama) dan campuran antara sulfat dan silikat timbal dan logam-logam lain yang ada dalam biji timbal. Pemanggangan ini dilakukan dengan menggunakan aliran udara panas. Reaksi yang terjadi adalah:
MSn + 1.5nO2 → MOn + nSO2.
Timbal oksida yang terbentuk direduksi dengan menggunakan alat yang dinamakan “blast furnace” dimana pada proses ini hampir semua timbal oksida akan direduksi menjadi logam timbal. Hasil timbal dari proses ini belum murni dan masih mengandung kontaminan seperti Zn, Cd, Ag, Cu, dan Bi. Timbal oksida yang tidak murni ini kemudian dicairkan dalam “furnace reverberatory” dan ditreatment menggunakan udara, uap, dan belerang dimana kontaminan akan teroksidasi kecuali perak, emas, dan bismuth. Kontaminan ini akan terapung pada bagian atas sehingga dapat dipisahkan. Logam perak dan emas dipisahkan dengan menggunakan proses Parkes, dan bismuthnya dihilangkan dengan menggunakan logam kalsium dan magnesium. Hasil logam yang dihasilkan dari keseluruhan proses ini adalah logam timbal. Logam timbal yang sangat murni diperoleh dengan cara elektrolisis meggunakan elektrolit silica flourida.

F.     Kegunaan dan Kerugian
Timbal memiliki manfaat yang sangat besar bagi kesejahteraan hidup manusia apabila dikelola secara bijaksana, adapun berbagai kegunaan dari timbal antara lain:
  • Timbal digunakan dalam accu dimana accu ini banyak dipakai dalam bidang automotif.
·         Timbal dipakai sebagai agen pewarna dalam bidang pembuatan keramik terutama untuk warna kuning dan merah.
·         Timbal dipakai dalam industri plastic PVC untuk menutup kawat listrik.
·         Timbal dipakai sebagai proyektil untuk alat tembak dan dipakai pada peralatan pancing untuk pemberat disebakan timbale memiliki densitas yang tinggi, harganya murah dan mudah untuk digunakan.
·         Lembaran timbal dipakai sebagai bahan pelapis dinding dalam studio musik
·         Timbal dipakai untuk pelindung alat-alat kedokteran, laboratorium yang menggunakan radiasi misalnya sinar X.
·         Timbal cair dipergunakan sebagai agen pendingin dalam peralatan reactor yang menggunakan timbale sebagai pendingan.
·         Kaca timbal mengandung 12-28% Pb dimana dengan adanya Pb ini akan mengubah karakteristik optis dari kaca dan mereduksi transmisi radiasi.
  • Timbal banyak dipakai untuk elektroda pada peralatan elektrolisis.
·         Timbal digunakan untuk solder untuk industri elektronik.
·         Timbal dipakai dalam berbagai kabel listrik bertegangan tinggi untuk mencegah difusi air dalam kabel.
·         Timbal ditambahkan dalam peralatan yang terbuat dari kuningan agar tidak licin dan biasanya digunakan dalam peralatan permesinan.
·         Timbal dipakai dalam raket untuk memperberat massa raket.
·         Timbal karena sifatnya tahan korosi maka dipakai dalam bidang kontruksi.
·         Dalam bentuk senyawaan maka tetra-etil-lead dipakai sebagai anti-knock pada bahan bakar.
·         Semikonduktor berbahan dasar timbal banyak seperti Timbal telurida, timbale selenida, dan timbale antimonida dipakai dalam peralatan sel surya dan dipakai dalam peralatan detektor inframerah.
·         Timbal biasanya dipakai untuk menyeimbangkan roda mobil tapi sekarang dilarang karena pertimbangan lingkungan.
·         Digunakan sebagai aditif bahan bakar (TEL), berfungsi untuk mengurangi knock pada mesin.

Mengenai kegunaan point terakhir, bensin yang mengandung TEL (Tetra Ethyl Lead) di Indonesia dikenal sebagai bensin premium dengan angka oktan bernilai lebih dari 80, sedangkan yang bernlai oktan 98 lebih dikenal sebagai bensin super. Semakin tinggi angka oktan berarti mutu suatu bensin menjadi semakin baik dan efisiensinya semakin tinggi (Jarak yang ditempuh persatuan volume semakin jauh) serta bagus untuk mesin.
Namun ternyata bensin Bertimbal atau yang mengandung TEL menyebabkan ancaman bagi umat manusia. Menurut sebuah penelitian, kadar timbal (Pb) di udara dibeberapa kota besar Indonesia telah melebihi ambang batas yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yaitu sebesar 10 mikrogram per desiliter udara. Diam-diam menghanyutkan, itulah peribahasa yang cocok untuk timbal. Logam timbal adalah silent epidemic yang dampaknya baru diketahui 5-15 tahun kedepan.
Lebih jauh lagi tentang bahaya timbal, ternyata timbal menyebabkan kerugian lainnya yakni:
1. Dapat memicu turunnya IQ seseorang.
2. Perilaku anti sosial
3. Beringas
4. Kesulitan dalam bernalar
5. Anemia
6. Gangguan fungsi reproduksi
7. Memicu cacat pada janin.
8. Sistem pencernaan, di mana Pb dapat menyebabkan kolik dan konstipasi
9. Bersifat karsinogenik dalam dosis tinggi
                  Dari data tersebut, tidaklah mengherankan apabila orang kota memiliki sifat egois. Tidak seperti di pedesaan yang udaranya masih segar, sehingga sifat sosialnya tinggi. Menurut data terpercaya, setiap kenaikan kadar timbal 10 mikrogram per desiliter dalam darah, dapat memicu penurunan IQ sebesar 2,5 Point.
                  Paparan Pb dosis tinggi mengakibatkan kadar Pb darah mencapai 80 µg/dL pada orang dewasa dan 70 µg/dL pada anak-anak sehingga terjadi ensefalopati, kerusakan arteriol dan kapiler, edeme otak, degenerasi neuron, serta perkembangbiakan sel glia yang disertai dengan munculnya ataksia, koma, kejang-kejang, dan hiperaktivitas. Kandungan Pb dalam darah berkorelasi dengan tingkat kecerdasan manusia. Semakin tinggi kadar Pb dalam darah, semakin rendah poin IQ. Apabila dalam darah ditemukan kadar Pb sebanyak tiga kali batas normal (intake normal sekitar 0,3 mg/hari), maka akan terjadi penurunan kecerdasan intelektual. Intoksikasi Pb bisa terjadi melalui jalur oral, lewat makanan, minuman, pernafasan, kontak lewat kulit, kontak lewat mata, serta lewat parenteral. Logam Pb tidak dibutuhkan oleh tubuh manusia sehingga bila makanan atau minuman tercemar Pb dikonsumsi, maka tubuh akan mengeluarkannya. Sebagian kecil Pb diekskresikan melalui urin atau feses karena sebagian terikat oleh protein dan sebagian lainnya lagi terakumulasi dalam ginjal, hati, kuku, jaringan lemak, dan rambut.
                  Pencemaran timbal tidak hanya melalui udara, namun juga melalui air. Apabila melalui air dapat berupa buangan limbah pabrik yang tidak dikelola secara bijaksana, yang dapat menyebabkan keracunan Timbal. Adapun keracunan yang demikian dampaknya dapat dikurangi dengan pemberian [Ca(EDTA)]2- yang dapat mengasingkan ion logam Pb2+.

Upaya Meminimalisir Dampak Endemik Timbal
·         Bagi sekolah hendaknya menerapkan peraturan 3 km, yakni peraturan yang mewajibkan bagi para siswa yang rumahnya berjarak kurang dari 3 km untuk menaiki sepeda. Selain untuk menghemat penggunaan bahan bakar, menaiki sepeda dapat menjadi olahraga bagi para siswa. Siswa juga diajari untuk peduli pada lingkungan.
·         Menemukan bahan bakar alternatif.
·         Berolahraga secara rutin. Berolahraga dapat meningkatkan metabolism tubuh, yang berarti dapat membongkar senyawa-senyawa yang berbahaya. Apabila seseorang jarang berolahraga, maka logam timbal dapat mudah menumpuk pada tubuh seseorang.
·         Pengelolaan secara bijaksana bagi setiap pabrik yang menggunakan Logam Timbal, sebuah industri tidak hanya mengeruk keuntungan sebesar-besarnya tetapi juga harus memperhatikan alam sekitar pabrik.

           





































KESIMPULAN

  1. Timbal (Pb) adalah unsur yang bersifat logam.
  2. Timbal tidak ditemukan bebas dialam akan tetapi biasanya ditemukan sebagai biji mineral bersama dengan logam lain.
  3. Sumber mineral timbal yang utama adalah “Galena (PbS)”, “Cerussite (PbCO3)”, dan “Anglesite (PbSO4).”
  4. Persenyawaan timbal yang umum adalah Tetra Etil Lead (TEL), PbO2, Timbal(II) Klorida (PbCl2), Timbal tetroksida (Pb3O4), dan Timbal(II) Nitrat.
  5. Logam Pb ini memiliki manfaat yang sangat besar bagi kesejahteraan hidup manusia apabila dikelola secara bijaksana, namun jika tidak, akan mendatangkan kerugian yang tidak sedikit bagi kesehatan dan kesejahteraan manusia.

















DAFTAR PUSTAKA

Achmadi, Suminar (Kepala Editor). 1987. Kimia dasar Prinsip dan Terapan Modern. Edisi Keempat, Jilid 3. Bogor : Erlangga.
Cotton and Wilkinson.1989. Kimia AnorganikDasar. Jakarta: UI Press.
Herman, DZ. 2006. Tinjauan Terhadap Tailing Mengandung UnsurP As, Hg, Pb, dan Cd. J Geol Indonesia 1: 31-36.
Klaassen CD, Amdur MO, Doull J. 1986. Toxicology The Basic Science of Poisons. New York: Macmillan Publishing Company.
Widowati W, Sastiono A, Jusuf R. 2008. Efek Toksik logam Pencegahan dan Penanggulangan Pencemaran. Yogyakarta: Andi. ISBN 978-979-29-0448-2





Komentar saya untuk artikel ini:
Sangat bagus. Artikel ini menjelaskan secara rinci tentang Timbal(Pb) dan dapat menarik kesimpulan bahwa timbal itu:
  1. Timbal (Pb) adalah unsur yang bersifat logam.
  2. Timbal tidak ditemukan bebas dialam akan tetapi biasanya ditemukan sebagai biji mineral bersama dengan logam lain.
  3. Sumber mineral timbal yang utama adalah “Galena (PbS)”, “Cerussite (PbCO3)”, dan “Anglesite (PbSO4).”
  4. Persenyawaan timbal yang umum adalah Tetra Etil Lead (TEL), PbO2, Timbal(II) Klorida (PbCl2), Timbal tetroksida (Pb3O4), dan Timbal(II) Nitrat.
  5. Logam Pb ini memiliki manfaat yang sangat besar bagi kesejahteraan hidup manusia apabila dikelola secara bijaksana, namun jika tidak, akan mendatangkan kerugian yang tidak sedikit bagi kesehatan dan kesejahteraan manusia.

Dari kesimpulan itu pembaca di harapkan bisa memanfaatkan timbale dengan sebijak mungkin. Dan digunakan untuk mensejahterakan hidupnya.


No comments:

Post a Comment