Senyawa yang
bertindak sebagai pentranspor asam lemak rantai panjang dari sitoplasma ke
dalam mitokondria. Pada β-oksidasi asam lemak panjang diaktifkan
sebagai molekul asil-KoA bernergi tinggi yang tidak dapat menembus membram
mitokondria. Supaya β-oksidasi bisa berlangsung, asam lemak aktif tersebut
harus ditranspor ke dalam mitokondria. Pengaktifan ini dilaksanakan dengan cara
gugus hidroksil karnitin membentuk ester berenergi tinggi dengan
rantai asam lemak panjang yang berada di luar mitokondria, yang kemudian akan
menembus membran. Setelah berhasil ditranspor ke dalam mitokondria, ikatan
tersebut terpecah dan terbentuk asil-KoA baru tanpa kehilangan energi.
Defisiensi karnitin mengakibatkan miopati otot dan akumulasi lipida dalam
jaringan. Sinonim. Γ-trimetilamino- β-hidroksibutirat, juga disebut
Vitamin Bt.
Karnitin, dikenal juga sebagai L-karnitin atau levocarnitin,
adalah senyawa
ammonium kation yang disintesis dari asam amino
lisin
dan metionin.[1]
Nama karnitin sendiri berasal dari bahasa latin carnus yang berarti
daging. Nama ini diberikan karena senyawa ini pertama kali ditemukan di dalam
daging sapi. Senyawa ini membantu konsumsi dan pemakaian lemak dalam tubuh karena ia bertanggung
jawab dalam transportasi asam lemak
dari sitosol
menuju mitokondria. Senyawa ini biasa dijual sebagai suplemen makanan.
Sintesis
Biosintesis
karnitin di dalam tubuh dari asam amino
lisin
atau metionin
terjadi secara primer di hati dan ginjal.[2]
Vitamin C
(asam askorbat) esensial bagi sintesis karnitin.
Karnitin
mentranspor gugus asil rantai panjang
dari asam lemak menuju matriks mitokondria
sehingga mereka dapat dipecah melalui reaksi oksidasi beta menjadi asetat untuk memperoleh energi di dalam Siklus Krebs. Sebelum
menempel dengan karnitin, asam lemak harus diaktivasi terlebih dahulu. Tahap
ini terdiri atas tiga tahap utama.
Tahap
pertama adalah pembentukan asil-Ko A terlebih
dahulu dari senyawa asam lemak. Tahap ini dimulai dengan penempelan asam lemak dengan koenzim A
(Ko A] melalui ikatan tioester. Reaksi ini dikatalisasi oleh enzim
lemak asil-Ko A sintetase (fatty acyl-CoA synthetase) dan diselesaikan dengan bantuan enzim pirofosfatase sehingga
membentuk senyawa asil-Ko A.
Tahap
kedua adalah tahap pemindahan gugus asil dari asil-Ko A ke molekul karnitin
sehingga membentuk senyawa asil-karnitin dibantu
oleh enzim karnitin asiltransferas I (palmitoiltransferase).
Kemudiab
tahap ketiga adalah transpor molekul tersebut ke dalam mitokondria. Tahap
tersebut terjadi dengan bantuan 2 senyawa enzim lain.
Asil-karnitin
dibawa masuk oleh karnitin-asilkarnitin translokase
Asil-karnitin
diubah kembali menjadi asil-KoA oleh karnitin asiltransferase II (palmitoyltransferase) yang terletak di membran dalam
mitokondria. Karnitin yang terlepas dikembalikan ke sitosol.
Disfungsi
dari proses ini menimbulkan cacat genetik seperti defisiensi karnitin primer, defisiensi karnitin palmitoiltransferase I, defisiensi karnitin palmitoiltransferase II , dan karnitin-aslkarnitin translokase.[3]
Aktivitas
karnitine asiltransferase I dapat dihambat secara alosterik dengan
kehadiran malonil-KoA, senyawa
metabolit intermediat biosintesis asam lemak, untuk mencegah beta-oksidation
dan sintesis asam lemak
lebih jauh.
Sumber Karnitin
Konsentrasi
karnitin terbesar dapat diperoleh dari daging merah dan
produk susu. Sumber alami lain dari karnitin selain daging adalah kacang-kacangan, dan kuaci (misalnya: kuaci labu, kuaci biji bunga matahari, wijen), buncis, dan sayur-sayuran.
Produk
|
Kuantitas
|
Karnitin
|
Bistik Sapi
|
3.5 oz
|
95 mg
|
Daging Babi
|
3.5 oz
|
27.7 mg
|
half cup
|
19.5 mg
|
|
Dada Ayam
|
3.5 oz
|
3.9 mg
|
Keju Amerika
|
3.5 oz
|
3.7 mg
|
Es Krim
|
3.5 fl oz
|
3.7 mg
|
Susu Segar
|
3.5 fl oz
|
3.3 mg
|
1.5 oz
|
45 mg
|
|
2 oz
|
220 mg
|
|
Alpukat
|
one medium
|
2 mg[4]
|
Roti Gandum
|
3.5 oz
|
0.36 mg
|
Asparagus
|
3.5 oz
|
0.195 mg
|
Roti Putih
|
3.5 oz
|
0.147 mg
|
Makaroni
|
3.5 oz
|
0.126 mg
|
Selai Kacang
|
3.5 oz
|
0.083 mg
|
Nasi
|
3.5 oz
|
0.0449 mg
|
Telur
|
3.5 oz
|
0.0121 mg
|
Jus Jeruk
|
3.5 fl oz
|
0.0019 mg
|
(Keterangan:
1 oz sekitar 28 g)
Umumnya,
jumlah konsumsi karnitin perhari sebesar 20 to 200 mg. Bagi kaum vegetarian dan
kaum vegan, asupan karnitin dapat turun menjadi 1 mg perhari.[5]
Sumber
lain dari karnitin dapat ditemukan di dalam suplemen vitamin, minuman energi,
dan berbagai produk suplemen makanan lain. Di Indonesia, karnitin banyak
dijumpai sebagai suplemen tambahan dalam produk susu. Contoh susu yang
mengandung senyawa ini misalnya susu L-Men[6].
Referensi
^
Steiber
A, Kerner J, Hoppel C (2004). “Carnitine: a nutritional, biosynthetic, and
functional perspective”. Mol. Aspects Med.
25 (5-6): 455-73.
^
Olpin
S (2005). “Fatty acid oxidation defects as a cause of neuromyopathic disease in
infants and adults”. Clin. Lab. 51 (5-6):
289-306.
(Diunduh dari: http://id.wikipedia.org/wiki/Karnitin)
No comments:
Post a Comment